Mungkin kalian pikir aku telah gila akibat depresi. Belum kawan, belum. Aku hanya teringat pernyataan Mr Smith (musuh bebuyutan Neo, tokoh utama Trilogi The Matrix), yang intinya kira-kira begini "Manusia memang sungguh menyedihkan. Mereka selalu percaya pada apa yang mereka sebut dengan perasaan, cinta, dan harapan. Padahal, itu semua hanya manipulasi dari pikiran yang sebenarnya tak kalah semunya dengan The Matrix (program kehidupan buatan ciptaan mesin pada tahun 2020 dimana umat manusia terkurung didalamnya)". Jika benar apa yang kita percaya dan yakini selama ini memang hanya manipulasi pikiran, biarlah kumanipulasi kesedihan menjadi sesuatu yang sama baiknya dengan kebahagiaan.
Sepanjang hidup, kita akan terus merasakan kesedihan dan kebahagiaan yang datang silih berganti. Dan, telah menjadi ketentuan, kesedihan lebih sering berkunjung dan umurnya lebih panjang dibanding kebahagiaan. Kesedihan adalah sesuatu yang pasti, sementara kebahagiaan hanyalah selingan. Ibarat cuaca, kesedihan adalah hujan deras yang turun terus-menerus, dan kebahagiaan adalah petir yang cuma berkilau sepersekian detik lalu menghilang begitu cepat. Seperti hujan, kesedihan memang akan reda, tapi kan datang lagi, dan lagi, dan lagi. Itulah alasanku kawan, memutuskan berteman dengan kesedihan daripada menunggu kebahagiaan yang datangnya cuma sekejap dan selalu terburu-buru untuk pergi '-(
Labels: Kesedihan