Friday, January 12, 2007, posted by TanpaMakna at 8:33 PM

Hari ini, bertepatan bertambahnya usiaku jadi 25 tahun, aku dengan ini menyatakan berhenti menjadi seorang perokok. Sebenarnya, sudah sejak dua hari lalu aku berusaha menghentikan ketergantunganku pada tembakau. Agar lebih dramatis dan berkesan, kupilih tanggal 12 januari ini sebagai tanggal resmi pensiunku sebagai smoker.

Bukan kawan, bukan karena aku terkena penyakit yang mengharuskanku berhenti menikmati kepulan asap rokok. Dua hari lalu Aku memang sakit, tapi tak berhubungan langsung penyebabnya dengan kaluru. Cuma Influenza kok, tak ada kan korelasinya dengan racun nikotin?

Bukan kawan, aku pun belum bangkrut. Aku masih punya cukup uang kalau hanya untuk membeli sebatang, dua batang, bahkan sebungkus rokok (harga standar) sehari. Cek saja rekeningku kalau tak percaya (iyo borro, percayaja)

Lalu, kenapa aku berhenti?Bukankah seisi langit dan bumi (kambuhmi seng hiperbolana) pernah menyuruhku berhenti namun tak kuindahkan?Bahkan, ancaman dikurung di bawah gunung lima jari (Son Go Kong kapang) pun tidak membuatku gentar. Lalu, kenapa? Tanya Kenapa.

Jawabnya sederhana, ya karena aku pengen aja berhenti. Sebenarnya dari dulu sih sadar, merokok itu tidak ada kaidah dan manfaatnya, hanya bakar duit dan nabung penyakit. Faktor gaya, pergaulan, kebiasaan, sama kecanduan bikin aku yang terus saja memasukkan asap ke dalam pernafasan. Hampir 10 tahun pemirsa, eh pembaca, aku meracuni diri sendiri. Goblok sekali rasanya.

Belum perasaan diperbudak ama rokok. Bayangkan, saat tengah malam aja yang disertai hujan deras serta selaksa petir dan gemuruh guntur (waw) aku pun tetap nekat menerobosnya demi mendapat kenikmatan sesaat dari benda yang terbuat dari gulungan daun tembakau yang terbungkus kertas itu. Itu sebagian alasannya. Alasan lain, klise aja. Ya kesehatan, Ya Agama, Ya sikap keluarga sama perokok, itu alasan pendukung.

Kesulitan dan kendala pasti adalah saat aku mengambil keputusan ini. Teman-teman yang belum insyaf dan tidak ikhlas kalau ada yang insyaf, kebiasaan yang susah ditinggalkan seperti kalau habis makan rasanya nggak nikmat kalau tidak mengebulkan asap, belum godaan syetan yang selalu berbisik "satu batang aja, tidak akan membunuh kok".

Tetapi, aku sudah bertekad kok, dan mudah-mudahan tekadku ini bisa langgeng. Tidak seperti sebelumnya, hanya bertahan sehari dua hari, lalu layu tak berbekas. Makanya, ada baiknya kalau tekadku ini kuumumkan di blog ini, kuharap kawanku yang membacanya bisa mengingatkanku kalau aku berniat ingkar dari niatku. Kumohon ya, kawan semua, restunya, agar aku bisa istiqomah, Amien.
Ganbatte....!!!

Labels: